Rabu, 04 November 2009

Mencari Shinta di Bulan Purnama

Mencari Shinta di Bulan Purnama
Oleh: Munsoji

Masyarakat Yogyakarta boleh bangga memiliki salah satu pertunjukan tari yang sudah tersohor di mancanegara, yakni seni drama (sendra) tari Ramayana. Walaupun ada banyak sendra tari Ramayana di tempat lain, pertunjukan yang ada di Yogya ini terasa lebih istimewa. Pasalnya cerita Ramayana atau kisah tentang Pangeran Rama ini digambarkan di dinding Candi Prambanan.

Sendratari Ramayana yang diangkat dari kisah Rama dan Shinta merupakan kesenian yang menggabungkan kesenian tarian dan drama. Dalam pementasannya, Sendra tari Ramayana didukung kurang lebih 200 orang terdiri dari penari, penyanyi, dan pemain musik tradisional. Pemain mengenakan pakaian khas Jawa yang dipakai pada masa itu, dilengkapi dengan senjata berupa panah, tombak, dan keris. Beberapa pemainnya juga ada yang mengenakan kostum kera.

Menurut Happy Sulistiawan, seorang pemandu wisata di Yogyakarta, para penari yang mengenakan pakaian biru bermakna bahwa adegan tersebut sedang berada di air atau laut. Menurutnya kisah yang diangkat dalam sendra tari Ramayana selain pada bulan purnama merupakan kisah yang telah dipersingkat. "Tergantung sutradaranya, mana adegan yang dipersingkat atau dihilangkan, namun secara inti cerita tetap sama" jelas Happy, yang menyaksikan dari balkon di belakang bangku penonton.

Cerita Ramayana ditulis oleh Walmiki pada abad ke-4 sebelum masehi. Kisahnya menceritakan perjuangan cinta, nafsu, dan ketamakan. Cerita yang berasal dari Tanah Hindustan, India ini sampai ke Indonesia seiring dengan pernyebaran agama Hindu.

Cerita dimulai ketika Prabu Janaka mengadakan sayembara untuk menentukan pendamping Dewi Shinta (puterinya) yang akhirnya dimenangkan Rama Wijaya. Dilanjutkan dengan petualangan Rama, Shinta, nan adik lelaki Rama yang bernama Laksmana di Hutan Dandaka.

Di hutan itulah mereka bertemu Rahwana yang ingin memiliki Shinta karena dianggap sebagai jelmaan Dewi Widowati, seorang wanita yang telah lama dicarinya. Untuk menarik perhatian Shinta, Rahwana mengubah seorang pengikutnya yang bernama Marica menjadi seekor Kijang. Usaha itu berhasil karena Shinta terpikat dan meminta Rama memburunya. Laksama mencari Rama setelah lama tak kunjung kembali, sementara Shinta ditinggalkan dan diberi perlindungan berupa lingkaran sakti agar Rahwana tak bisa menculik. Perlindungan itu gagal karena Shinta berhasil diculik setelah Rahwana mengubah diri menjadi sosok Durna.

Jatayu atau Burung Garuda mencoba menolong Dewi Shinta, namun sayapnya malah dipotong oleh Rahwana. Dari Jatayu lah Rama dan Laksmana tahu bahwa yang menculik Dewi Shinta adalah raksasa dari kerajaan Alengka (Sri Lanka). Dalam pencariannya Rama dan laksamana harus bersekutu dengan pasukan kera pimpinan Sugriwa dan juga bersama kera putih sakti Hanoman.

Tidak ada komentar: