PROYEK HARI PAI KELAS VII
SILAHKAN MENGERJAKAN
MODUL HALAMAN 24 DAN 25.
PR.
UJI KOMPETENSI 3 BAGIAN A,B,C,D.
SELAMAT BEKERJA
Rabu, 16 Februari 2011
Senin, 24 Januari 2011
Pedang Nabi
Pameran Pedang Nabi, hmm…..sejarah Islam yang wajib dilihat oleh setiap muslim nih, yah walaupun tidak 100% yang harus kita lihat adalah benda-benda sejarah yang digunakan oleh para pelaku sejarah itu sendiri, contohnya pedang, tongkat dan yang lain, tapi setidaknya dengan melihat pameran ini, pikiran kita jadi sedikit terbuka dalam mengingat perjalanan Nabi & Rasul serta para Sahabat dalam memperjuangkan tegaknya Dinnul Islam di Dunia…
Btw, ngomongin masalah sejarah Islam, sebenarnya hikmah apa sih yang harus kita ambil? pertanyaan klasik sih? cuman kalo kita tanyakan kepada para Ustadz dan/atau Pak Kyai, pasti kita akan mendapatkan beragam pendapat yang berbeda, bergantung “tinggi rendahnya” ilmu Pak Ustadz atau Pak Kyai tersebut, nah kalo boleh berpendapat, saya sendiri mempunyai sedikit pendapat mengenai hikmah yang harus kita ambil dalam sejarah Islam, khususnya perjuangan Nabi dan Rasul serta para Sahabatnya, yaitu diantaranya: Kondisi Lingkungan pada saat para Nabi dan Rasul serta Sahabatnya memperjuangkan Islam dan Pola Perjuangannya, hal inilah yang menurut saya merupakan hikmah yang cukup penting yang harus kita ambil. Mengapa bukan benda-benda sejarah yang ditinggalkannya? karena saya berpendapat bahwa: setiap zaman memiliki kemajuan teknologi dan pemikiran yang berbeda-beda, sehingga mungkin saja pada zaman Nabi Muhammad SAW perang menggunakan Pedang, namun saat sekarang ini perang menggunakan AK47 dan kawan-kawannya (weiiisss….terroris nih…;-)) tapi ga koq yah…sekarang kan kita (khususnya Indonesia) masih dalam tahap perjuangan Dakwah yaitu Perang Pemikiran, bukan Perang Pisik, jadi kayaknya senjata-senjata berat belum dan tidak boleh digunakan…;-)dikutip dari zulvani blog.
Btw, ngomongin masalah sejarah Islam, sebenarnya hikmah apa sih yang harus kita ambil? pertanyaan klasik sih? cuman kalo kita tanyakan kepada para Ustadz dan/atau Pak Kyai, pasti kita akan mendapatkan beragam pendapat yang berbeda, bergantung “tinggi rendahnya” ilmu Pak Ustadz atau Pak Kyai tersebut, nah kalo boleh berpendapat, saya sendiri mempunyai sedikit pendapat mengenai hikmah yang harus kita ambil dalam sejarah Islam, khususnya perjuangan Nabi dan Rasul serta para Sahabatnya, yaitu diantaranya: Kondisi Lingkungan pada saat para Nabi dan Rasul serta Sahabatnya memperjuangkan Islam dan Pola Perjuangannya, hal inilah yang menurut saya merupakan hikmah yang cukup penting yang harus kita ambil. Mengapa bukan benda-benda sejarah yang ditinggalkannya? karena saya berpendapat bahwa: setiap zaman memiliki kemajuan teknologi dan pemikiran yang berbeda-beda, sehingga mungkin saja pada zaman Nabi Muhammad SAW perang menggunakan Pedang, namun saat sekarang ini perang menggunakan AK47 dan kawan-kawannya (weiiisss….terroris nih…;-)) tapi ga koq yah…sekarang kan kita (khususnya Indonesia) masih dalam tahap perjuangan Dakwah yaitu Perang Pemikiran, bukan Perang Pisik, jadi kayaknya senjata-senjata berat belum dan tidak boleh digunakan…;-)dikutip dari zulvani blog.
Selasa, 28 September 2010
Dzikir Sembuhkan Syaraf
Jakarta (GP Ansor Online): Berdzikir sejak dulu dikenal sebagai wahana mendekatkan diri kepada Allah. Kini dokter spesialis syaraf dari rumah sakit Satyanegara, Sunter, dr. Arman Yurisaldi Saleh, mengungkapkan, dzikir mampu menyehatkan syaraf.
Hal itu terbukti setelah ia melakukan penelitian terhadap pasien-pasien yang ia tangani. Ternyata pasien yang suka berdzikir mengalami perbaikan lebih cepat dibandingkan pasien yang tidak suka berzikir.
Misalnya, beberapa pasien yang mengalami gangguan syaraf, seperti penderita alzheimer dan stroke, akan membaik kondisinya setelah membiasakan dzikir dengan mengucapkan kalimat tauhid “Laa iIlaaha illallah” dan kalimat istigfar “Astaghfirullah”.
Menurutnya, setelah ditinjau dari sudut ilmu kedokteran kontemporer, pengucapan “Laa iIlaaha illallah” dan “Astaghfirullah” dapat menghilangkan nyeri dan bisa menumbuhkan ketenangan serta kestabilan saraf bagi penderita.
Sebab, dalam kedua bacaan dzikir tersebut terdapat huruf “Jahr” yang dapat mengeluarkan CO2 dari otak.
Arman menemukan dalam kalimat “Laa Ilaaha Illallah” terdapat huruf Jahr yang diulang tujuh kali, yaitu huruf “Lam”, dan “Astaghfirullah” terdapat huruf “Ghayn”, “Ra”, dan dua buah “Lam” sehingga ada empat huruf Jahr yang harus dilafalkan keras sehingga kalimat dzikir tersebut akan mengeluarkan karbondioksida lebih banyak saat udara diembuskan keluar mulut. Dan CO2 yang dikeluarkan oleh tubuh tidak mempengaruhi perubahan diameter pembuluh darah dalam otak.
Sebab, bila proses pengeluaran CO2 kacau, maka CO2 yang ke luar juga kacau sehingga menyebabkan pembuluh darah di otak akan melebar berlebihan ketika kadar CO2 di dalam otak menurun.
Sehingga, ungkap Arman, dilihat dari tinjauan ilmu syaraf, terdapat hubungan yang erat antara pelafalan huruf (Makharij Al-huruf) pada bacaan dzikir dengan aliran darah pernapasan keluar yang mengandung zat CO2 (karbondiokida) dan proses yang rumit di dalam otak pada kondisi fisik atau psikis seseorang.
Hal itu terbukti setelah ia melakukan penelitian terhadap pasien-pasien yang ia tangani. Ternyata pasien yang suka berdzikir mengalami perbaikan lebih cepat dibandingkan pasien yang tidak suka berzikir.
Misalnya, beberapa pasien yang mengalami gangguan syaraf, seperti penderita alzheimer dan stroke, akan membaik kondisinya setelah membiasakan dzikir dengan mengucapkan kalimat tauhid “Laa iIlaaha illallah” dan kalimat istigfar “Astaghfirullah”.
Menurutnya, setelah ditinjau dari sudut ilmu kedokteran kontemporer, pengucapan “Laa iIlaaha illallah” dan “Astaghfirullah” dapat menghilangkan nyeri dan bisa menumbuhkan ketenangan serta kestabilan saraf bagi penderita.
Sebab, dalam kedua bacaan dzikir tersebut terdapat huruf “Jahr” yang dapat mengeluarkan CO2 dari otak.
Arman menemukan dalam kalimat “Laa Ilaaha Illallah” terdapat huruf Jahr yang diulang tujuh kali, yaitu huruf “Lam”, dan “Astaghfirullah” terdapat huruf “Ghayn”, “Ra”, dan dua buah “Lam” sehingga ada empat huruf Jahr yang harus dilafalkan keras sehingga kalimat dzikir tersebut akan mengeluarkan karbondioksida lebih banyak saat udara diembuskan keluar mulut. Dan CO2 yang dikeluarkan oleh tubuh tidak mempengaruhi perubahan diameter pembuluh darah dalam otak.
Sebab, bila proses pengeluaran CO2 kacau, maka CO2 yang ke luar juga kacau sehingga menyebabkan pembuluh darah di otak akan melebar berlebihan ketika kadar CO2 di dalam otak menurun.
Sehingga, ungkap Arman, dilihat dari tinjauan ilmu syaraf, terdapat hubungan yang erat antara pelafalan huruf (Makharij Al-huruf) pada bacaan dzikir dengan aliran darah pernapasan keluar yang mengandung zat CO2 (karbondiokida) dan proses yang rumit di dalam otak pada kondisi fisik atau psikis seseorang.
Senin, 02 Agustus 2010
Tempat Kerja
5 Langkah mengatasi Stres di Tempat Kerja
Rutinitas kerja sehari-hari di kantor dapat menimbulkan stress. Tapi ada sejumlah langkah sederhana yang dapat membuat waktu Anda di tempat kerja tidak identik dengan stres.
Anda dapat mulai melakukan berbagai langkah ini yang dimulai sebelum Anda berangkat kerja, hingga kembali ke rumah.
1. Pagi-pagi, sisihkan waktu lima hingga 30 menit untuk menenangkan diri atau bermeditasi. Anda bisa berbaring atau duduk, lantas pandanglah situasi di luar jendela, dengarkan suara alam atau berjalan-jalan santai di sekitar rumah.
2. Sebelum naik kendaraan, aturlah agar Anda menghirup dan menghela nafas dengan rileks. Bila mengemudikan mobil, posisikan badan dengan nyaman. Matikan radio di mobil dan kemudikan mobil sedikit di bawah kecepatan maksimal di jalan raya. Ketika tiba di tempat kerja, mulailah menyiapkan tubuh dan pikiran untuk melakukan berbagai pekerjaan pada hari itu.
3. Sewaktu bekerja, upayakan agar sikap tubuh tetap rileks dan hindari ketegangan. Bila waktu rehat makan siang tiba, cari suasana lain dan lakukan kegiatan yang bermanfaat. Misalnya, tinggalkan meja kerja dan berjalan-jalan di luar kantor. Anda juga bisa membuat janji makan siang atau rehat bersama teman-teman dekat dan hindari topik terkait pekerjaan.
4. Setelah jam kerja berakhir, evaluasi aktivitas Anda. Puji diri sendiri atas apa yang telah dicapai dan cobalah membuat daftar kegiatan Anda esok. Nikmati perjalanan keluar kantor tanpa merasa perlu terburu-buru, dan siapkan mental Anda untuk menghadapi situasi dan suasana baru di rumah.
5. Setiba di rumah, mengganti baju kerja dengan busana rumah akan membantu mempermudah pergantian suasana dan peran baru Anda sebagai anggota keluarga. Sapalah anggota keluarga atau orang-orang yang tinggal bersama Anda, dan kembali sisihkan waktu lima hingga sepuluh menit untuk menenangkan diri sebelum kembali beraktivitas di rumah.
Selamat mencoba!
disadur dari GP.Ansor on line
Rutinitas kerja sehari-hari di kantor dapat menimbulkan stress. Tapi ada sejumlah langkah sederhana yang dapat membuat waktu Anda di tempat kerja tidak identik dengan stres.
Anda dapat mulai melakukan berbagai langkah ini yang dimulai sebelum Anda berangkat kerja, hingga kembali ke rumah.
1. Pagi-pagi, sisihkan waktu lima hingga 30 menit untuk menenangkan diri atau bermeditasi. Anda bisa berbaring atau duduk, lantas pandanglah situasi di luar jendela, dengarkan suara alam atau berjalan-jalan santai di sekitar rumah.
2. Sebelum naik kendaraan, aturlah agar Anda menghirup dan menghela nafas dengan rileks. Bila mengemudikan mobil, posisikan badan dengan nyaman. Matikan radio di mobil dan kemudikan mobil sedikit di bawah kecepatan maksimal di jalan raya. Ketika tiba di tempat kerja, mulailah menyiapkan tubuh dan pikiran untuk melakukan berbagai pekerjaan pada hari itu.
3. Sewaktu bekerja, upayakan agar sikap tubuh tetap rileks dan hindari ketegangan. Bila waktu rehat makan siang tiba, cari suasana lain dan lakukan kegiatan yang bermanfaat. Misalnya, tinggalkan meja kerja dan berjalan-jalan di luar kantor. Anda juga bisa membuat janji makan siang atau rehat bersama teman-teman dekat dan hindari topik terkait pekerjaan.
4. Setelah jam kerja berakhir, evaluasi aktivitas Anda. Puji diri sendiri atas apa yang telah dicapai dan cobalah membuat daftar kegiatan Anda esok. Nikmati perjalanan keluar kantor tanpa merasa perlu terburu-buru, dan siapkan mental Anda untuk menghadapi situasi dan suasana baru di rumah.
5. Setiba di rumah, mengganti baju kerja dengan busana rumah akan membantu mempermudah pergantian suasana dan peran baru Anda sebagai anggota keluarga. Sapalah anggota keluarga atau orang-orang yang tinggal bersama Anda, dan kembali sisihkan waktu lima hingga sepuluh menit untuk menenangkan diri sebelum kembali beraktivitas di rumah.
Selamat mencoba!
disadur dari GP.Ansor on line
Kamis, 06 Mei 2010
HASIL UN SMPN 1 PATUK TH 2010
Berikut ini kami tayangkan Pengumuman Kelulusan Siswa-siswi SMP N 1 Patuk
Tahun Pelajaran 2009/2010
Semoga Bermanfaat
NAMA KEL B.Indo B.Ingg MTK IPA Jml Rt Ket
1. KURNI ROHMAWATI P 6.60 3.40 5.25 3.75 19.00 4.75 U
2. TRIYO ADI L 7.00 6.20 6.75 6.00 25.95 6.49
3. ANITA ANDRIYANI P 8.20 6.40 5.75 6.75 27.10 6.78
BISRI SUTANTO L 8.60 7.20 8.50 5.50 29.80 7.45
BOEDI RAHMA L 7.40 5.00 5.75 4.75 22.90 5.73
DESI PARLINA P 9.20 6.80 8.00 5.50 29.50 7.38
DHEDHEK GUSNI L 8.60 5.80 6.75 6.25 27.40 6.85
DIAN SURYANI P 7.20 6.40 6.00 4.00 23.60 5.90
ELVA RIFAY P 8.60 6.20 6.50 7.00 28.30 7.08
ENGGI CAHYA P. L 9.00 7.00 7.75 4.75 28.50 7.13
EKA WAHYUNI P 8.20 6.60 4.50 3.25 22.55 5.64
FITRI KORNIAWAN L 7.40 4.80 5.75 3.50 21.45 5.36
FITRIA FEBRIYANIP 8.40 5.60 6.75 5.50 26.25 6.56
GHEA PRATISTA P L 9.60 7.20 7.00 6.00 29.80 7.45
HENDRIYANI P 7.80 4.80 5.25 6.00 23.85 5.96
HENDRO SAPUTRO L 9.00 6.80 7.25 5.50 28.55 7.14
IKA NOVIA WID P 8.80 5.20 4.75 4.75 23.50 5.88
ISNAN FAHUZI L 7.00 6.40 7.25 4.00 24.65 6.16
JOHAN NOPIYANTO L 8.20 5.00 5.75 5.75 24.70 6.18
KONCAR WIBOWO L 7.60 7.20 7.00 5.00 26.80 6.70
LUKI PRANATASARIP 8.20 4.80 3.25 5.00 21.25 5.31 U
MUHAMMAD TAUFIQ L 7.80 6.20 4.25 6.50 24.75 6.19
MUNTOHA TRI SUB L 7.80 6.20 4.25 6.50 24.75 6.19
MUSLIH ZAINURI L 8.80 8.60 5.75 8.00 31.15 7.79
NADIA FIORENTI P 9.20 8.40 5.00 6.50 29.10 7.28
NUR AINI ROSIDHAP 8.80 6.80 4.00 6.00 25.60 6.40
NUUR AZZIZA P 7.80 8.00 5.50 7.75 29.05 7.26
OKTIANA KHOIRIAHP 9.60 7.60 6.75 7.25 31.20 7.80
RAHMAT FITRIANTAL 6.60 4.40 4.00 6.25 21.25 5.31 U
RAIS WIJAYA L 8.00 7.60 4.25 6.75 26.60 6.65
RIA ISNAWATI P 6.80 5.80 4.00 6.25 22.85 5.71
RIKA DWI HARYANL 7.80 6.20 5.00 7.00 26.00 6.50
RIZKY OKTARIADI L 8.20 6.20 4.50 5.75 24.65 6.16
ROBBY FERLIANTO L 7.80 6.20 4.50 6.00 24.50 6.13
SETIANINGSIH P 8.20 5.60 3.25 6.00 23.05 5.76 U
SISKA ANGGRAINI P 7.40 5.60 3.75 3.75 20.50 5.13 U
TRI SONI L 7.40 5.20 4.00 5.75 22.35 5.59
TRI WIBOWO L 8.60 6.00 4.75 5.75 25.10 6.28
VANNI DYAH PRAMEP 8.40 7.20 3.75 5.50 24.85 6.21 U
WIWIK WULAN FITRP 9.20 7.40 5.00 5.25 26.85 6.71
YANA RESTIYANTO L 8.00 8.20 5.50 6.50 28.20 7.05
AMBAR QORINA NURP 7.80 4.60 5.25 5.00 22.65 5.66
AMY AFRIDASARI P 8.40 6.40 6.25 5.25 26.30 6.58
ANAS NUR ROHMAN L 6.40 6.00 6.50 5.00 23.90 5.98
ANNISA RATIH NARP 8.60 6.80 6.50 6.50 28.40 7.10
ARIF DEDI WIBOWOL 7.00 4.20 6.25 4.00 21.45 5.36 U
ARIF WIDDAYANTO L 7.40 4.20 5.50 4.75 21.85 5.46 U
AZIZ FERDIANTI P 7.20 5.60 4.75 4.75 22.30 5.58
BEKTI PRIYATNO L 8.20 5.40 4.75 5.50 23.85 5.96
BENI NUR HIDAYATL 8.80 5.80 5.25 4.75 24.60 6.15
CHOLIS SETIAWAN L 6.40 4.60 4.50 5.75 21.25 5.31 U
DANANG PANUNTUN L 7.80 6.80 6.50 6.00 27.10 6.78
DANIK P 8.60 9.60 7.25 7.75 33.20 8.30
DESI PURNAMI P 9.20 5.40 5.75 5.25 25.60 6.40
DEVI INDAH WULA P 8.20 6.00 4.50 5.50 24.20 6.05
DIKI DWI SANTOSOL 6.20 4.40 4.25 4.25 19.10 4.78 U
DWI HARDIYANTI P 9.20 8.20 4.00 8.50 29.90 7.48
EKO PRATOMO L 6.80 3.80 4.50 6.25 21.35 5.34 U
EKO YESY PRASETYL 6.80 4.80 3.25 4.75 19.60 4.90 U
ENITA ARIYANI P 8.20 6.60 4.75 6.00 25.55 6.39
ERLINA AFRIYANTIP 6.80 2.60 3.25 4.75 17.40 4.35 U
ERNA NOFIYANI P 8.00 6.40 4.50 6.25 25.15 6.29
ITA MIRNAWATI P 9.60 8.60 9.50 7.75 35.45 8.86
KURNIAWAN YULIANL 8.40 3.60 4.00 4.75 20.75 5.19 U
LIYA SUSANTI P 8.60 5.40 6.50 5.00 25.50 6.38
LUTHFY TAUFIQ A P 9.40 6.00 6.25 5.50 27.15 6.79
MARYANTI P 7.40 6.20 2.25 5.25 21.10 5.28 U
NOVA WULANDARI P 8.20 5.80 4.50 5.50 24.00 6.00
NUR FANA PUTRI P 8.40 7.80 5.25 6.50 27.95 6.99
NURI SETYAWAN L 6.40 4.40 3.00 4.50 18.30 4.58 U
RAHMATULOH ANGGIL 8.60 6.20 4.75 5.75 25.30 6.33
RETNO PAMUNGKAS P 8.60 5.40 5.75 5.50 25.25 6.31
RIDWAN DERY L 7.80 6.20 3.75 4.50 22.25 5.56 U
SEFA NUR FENDI L 8.00 6.00 4.25 5.50 23.75 5.94
SRI INDAH PU P 8.00 4.60 4.00 5.00 21.60 5.40 U
SUCI INDAH NURS P 8.60 4.80 4.00 4.75 22.15 5.54
SUGENG RIYADI L 7.40 5.20 3.00 6.25 21.85 5.46 U
SURYA ADHAM L 8.60 4.80 5.25 6.25 24.90 6.23
VERI MULATI P 7.80 8.20 4.50 6.00 26.50 6.63
WIBOWO LANGGENG L 9.20 6.40 5.00 5.00 25.60 6.40
WIDDI RAHAYU P 8.40 6.80 7.25 7.50 29.95 7.49
WISNU WARDANA L 8.00 6.60 5.00 7.25 26.85 6.71
ADI BERLA HIDAYAL 7.60 5.40 6.25 7.00 26.25 6.56
AFANDHI L 4.60 6.60 6.00 7.00 24.20 6.05
AGUS TRIASIH P 7.80 6.20 4.25 6.25 24.50 6.13
ANI WAHYUNI P 7.80 6.40 4.25 7.75 26.20 6.55
ANUNG AGUS TRIA L 8.20 6.80 6.25 7.00 28.25 7.06
APRI ANDRIYANI P 9.00 6.60 6.50 6.75 28.85 7.21
CANDRA HARLINA RP 9.40 8.60 6.00 8.50 32.50 8.13
DANIEL HARYO SAPL 5.00 5.00 5.25 4.75 20.00 5.00 U
DEDI SETIYAWAN L 9.00 6.00 6.00 7.00 28.00 7.00
DIAN HARYANTI P 9.20 8.20 6.75 6.50 30.65 7.66
EIKA NUR WAHYUNIP 8.20 5.60 3.75 6.00 23.55 5.89 U
ENDAH SRI WAHYUNP 8.40 5.80 5.50 7.50 27.20 6.80
EVI RUSMITA DEWIP 7.60 4.60 5.25 6.75 24.20 6.05
FAISAL ANES NUROL 6.60 6.80 5.00 5.75 24.15 6.04
FILIPHUS JOHAN DL 7.80 6.60 5.25 6.75 26.40 6.60
HANAFI SETIYO NUL 9.40 7.20 7.50 7.50 31.60 7.90
IKHSAN NURHARYADL 7.20 4.20 3.25 6.00 20.65 5.16 U
IKA DEFIYANTI P 9.00 6.60 6.50 8.00 30.10 7.53
MEY RINA HANDAYAP 8.00 8.40 6.50 8.25 31.15 7.79
NDARY SUSI SURYAP 6.20 5.40 5.25 6.00 22.85 5.71
NUR ROHMAT L 7.40 5.40 5.00 7.00 24.80 6.20
NUR VITA DWI UTAP 8.40 6.20 4.50 6.00 25.10 6.28
REYHAN PRADIPTA L 8.80 8.20 6.00 7.00 30.00 7.50
RICHA NOVI WULANP 8.40 6.00 4.75 5.50 24.65 6.16
RIZKA MUNAWAROH P 9.20 9.40 7.75 8.50 34.85 8.71
RUDIYANTO L 4.40 5.80 3.75 6.00 19.95 4.99 U
SANTI NURUL IDA P 7.80 4.80 3.00 5.00 20.60 5.15 U
SEPTIYAN DWI CAHL 7.20 6.80 3.25 6.25 23.50 5.88 U
SAPTIAN KRISTIADL 8.60 8.60 4.75 7.00 28.95 7.24
SITI SALAMAH DWIP 6.40 5.80 2.50 4.50 19.20 4.80 U
SRI MARYANTI P 8.60 7.40 8.75 7.25 32.00 8.00
SUGIRI L 6.00 6.60 4.25 5.75 22.60 5.65
SUYUDI L 8.40 8.40 5.75 7.75 30.30 7.58
TAKDIR NURCAHYO L 6.20 7.60 4.25 6.25 24.30 6.08
TESA WINDY RESTUP 9.00 8.20 7.25 6.75 31.20 7.80
TRI AFIANTO L 6.00 7.20 4.75 6.25 24.20 6.05
TRI RESTU ARDIYAL 7.60 8.20 6.25 8.00 30.05 7.51
WULAN INDRIYANI P 8.40 6.60 4.25 6.25 25.50 6.38
YASMI LATIFAH P 9.00 8.20 6.25 6.75 30.20 7.55
ZAKIYATUL MUSTAGL 8.20 7.20 5.25 6.00 26.65 6.66
ANGGER DARU WIRAL 6.40 5.60 4.50 6.25 22.75 5.69
ANJAR WIJAYANTO L 6.20 3.80 3.50 3.50 17.00 4.25 U
AYU KURNIAWATI P 7.40 4.20 4.50 4.75 20.85 5.21 U
AYU QURNIAWATI P 8.00 7.40 5.50 5.75 26.65 6.66
AYU TRIASIH P 8.40 6.00 8.00 5.50 27.90 6.98
DANU SUKACA L 8.60 7.20 6.00 6.00 27.80 6.95
DENI ARDIANTO L 6.20 4.40 3.25 4.00 17.85 4.46 U
DESSI DWI UTAMI P 7.80 4.80 3.50 4.00 20.10 5.03 U
DEWI MURNI SUWI P 7.80 6.20 4.00 5.25 23.25 5.81
DIANA PUJI LESTAP 9.00 6.60 6.00 7.00 28.60 7.15
DITA NUR RAHMAWAP 8.00 6.00 4.75 5.25 24.00 6.00
DODIK ARDIYAN L 8.40 6.60 6.00 5.75 26.75 6.69
EDWIN SETIAWAN L 8.80 6.20 5.00 7.00 27.00 6.75
ELSA NOVITA DEWIP 8.40 5.80 5.50 5.00 24.70 6.18
ENI PURWANTI P 7.80 4.60 7.00 7.25 26.65 6.66
FIRDAUS PRAMUDITL 8.60 6.00 5.25 4.25 24.10 6.03
HENDRI SETIAWAN L 8.00 6.40 6.00 5.25 25.65 6.41
IKA MEIWATI P 7.60 6.00 5.75 4.00 23.35 5.84
ISRO'UL LAILI MUP 6.80 6.00 3.50 5.00 21.30 5.33 U
LISTIANI ANGGRAIP 6.60 5.20 3.00 2.75 17.55 4.39 U
LISTI WULANDARI P 8.20 7.80 6.25 7.50 29.75 7.44
MUHAMMAD HAEDAR L 7.80 5.40 4.25 2.00 19.45 4.86 U
NARSIH P 7.60 6.60 3.50 6.25 23.95 5.99 U
NIKEN WIJAYANTI P 7.80 5.00 3.50 4.50 20.80 5.20 U
NURMALIA SISKA AP 7.60 7.40 4.00 6.25 25.25 6.31
NURUL NGAINI L 8.60 5.20 5.00 5.75 24.55 6.14
RIFA'I DAFIQ NURL 7.40 6.80 3.50 6.00 23.70 5.93 U
RISQY WAHYU BIML 6.00 5.40 4.50 6.00 21.90 5.48 U
RIRIN RINANTI P 8.80 7.20 6.50 6.75 29.25 7.31
SEPTIANA WINDIYAP 7.80 5.20 4.50 5.50 23.00 5.75
SIGIT PURWANTO L 6.00 6.40 4.25 6.00 22.65 5.66
SULISTIYANI P 7.00 6.00 5.25 3.25 21.50 5.38 U
SYARIF HIDAYATULL 6.40 6.40 3.25 5.25 21.30 5.33 U
WIMBA KORIHANIF L 8.60 6.20 4.25 6.00 25.05 6.26
157. YAYAH AMALIA P 6.60 6.00 3.50 5.00 21.10 5.28 U
158. YAYID SETIAWAN L 8.60 5.60 4.75 5.50 24.45 6.11
159. YUWITA SARI P 6.00 6.20 4.75 4.75 21.70 5.43 U
Keterangan :
1. U = Ulangan (artinya Anda belum lulus pada saat ujian utama dan harus mengulang) tanggal 17-20 Mei 2010
2. Pada hari Senin Tanggal 10 Mei 2010 Masuk Untuk Menerima Penjelasan dan Jadwal Ujian Ulangan.
3. Pesan bagi yang belum lulus : jangan Panik dan cemas,.... tetaplah bersemangat... kegagalan adalah sukses yang tertunda. Catatan : Boleh nangis tapi sekedarnya saja untuk melampiaskan kemarahan.
4. Bagi Yang sudah lulus, jangan sombong. betulkah itu semua karya anda...?
Tahun Pelajaran 2009/2010
Semoga Bermanfaat
NAMA KEL B.Indo B.Ingg MTK IPA Jml Rt Ket
1. KURNI ROHMAWATI P 6.60 3.40 5.25 3.75 19.00 4.75 U
2. TRIYO ADI L 7.00 6.20 6.75 6.00 25.95 6.49
3. ANITA ANDRIYANI P 8.20 6.40 5.75 6.75 27.10 6.78
BISRI SUTANTO L 8.60 7.20 8.50 5.50 29.80 7.45
BOEDI RAHMA L 7.40 5.00 5.75 4.75 22.90 5.73
DESI PARLINA P 9.20 6.80 8.00 5.50 29.50 7.38
DHEDHEK GUSNI L 8.60 5.80 6.75 6.25 27.40 6.85
DIAN SURYANI P 7.20 6.40 6.00 4.00 23.60 5.90
ELVA RIFAY P 8.60 6.20 6.50 7.00 28.30 7.08
ENGGI CAHYA P. L 9.00 7.00 7.75 4.75 28.50 7.13
EKA WAHYUNI P 8.20 6.60 4.50 3.25 22.55 5.64
FITRI KORNIAWAN L 7.40 4.80 5.75 3.50 21.45 5.36
FITRIA FEBRIYANIP 8.40 5.60 6.75 5.50 26.25 6.56
GHEA PRATISTA P L 9.60 7.20 7.00 6.00 29.80 7.45
HENDRIYANI P 7.80 4.80 5.25 6.00 23.85 5.96
HENDRO SAPUTRO L 9.00 6.80 7.25 5.50 28.55 7.14
IKA NOVIA WID P 8.80 5.20 4.75 4.75 23.50 5.88
ISNAN FAHUZI L 7.00 6.40 7.25 4.00 24.65 6.16
JOHAN NOPIYANTO L 8.20 5.00 5.75 5.75 24.70 6.18
KONCAR WIBOWO L 7.60 7.20 7.00 5.00 26.80 6.70
LUKI PRANATASARIP 8.20 4.80 3.25 5.00 21.25 5.31 U
MUHAMMAD TAUFIQ L 7.80 6.20 4.25 6.50 24.75 6.19
MUNTOHA TRI SUB L 7.80 6.20 4.25 6.50 24.75 6.19
MUSLIH ZAINURI L 8.80 8.60 5.75 8.00 31.15 7.79
NADIA FIORENTI P 9.20 8.40 5.00 6.50 29.10 7.28
NUR AINI ROSIDHAP 8.80 6.80 4.00 6.00 25.60 6.40
NUUR AZZIZA P 7.80 8.00 5.50 7.75 29.05 7.26
OKTIANA KHOIRIAHP 9.60 7.60 6.75 7.25 31.20 7.80
RAHMAT FITRIANTAL 6.60 4.40 4.00 6.25 21.25 5.31 U
RAIS WIJAYA L 8.00 7.60 4.25 6.75 26.60 6.65
RIA ISNAWATI P 6.80 5.80 4.00 6.25 22.85 5.71
RIKA DWI HARYANL 7.80 6.20 5.00 7.00 26.00 6.50
RIZKY OKTARIADI L 8.20 6.20 4.50 5.75 24.65 6.16
ROBBY FERLIANTO L 7.80 6.20 4.50 6.00 24.50 6.13
SETIANINGSIH P 8.20 5.60 3.25 6.00 23.05 5.76 U
SISKA ANGGRAINI P 7.40 5.60 3.75 3.75 20.50 5.13 U
TRI SONI L 7.40 5.20 4.00 5.75 22.35 5.59
TRI WIBOWO L 8.60 6.00 4.75 5.75 25.10 6.28
VANNI DYAH PRAMEP 8.40 7.20 3.75 5.50 24.85 6.21 U
WIWIK WULAN FITRP 9.20 7.40 5.00 5.25 26.85 6.71
YANA RESTIYANTO L 8.00 8.20 5.50 6.50 28.20 7.05
AMBAR QORINA NURP 7.80 4.60 5.25 5.00 22.65 5.66
AMY AFRIDASARI P 8.40 6.40 6.25 5.25 26.30 6.58
ANAS NUR ROHMAN L 6.40 6.00 6.50 5.00 23.90 5.98
ANNISA RATIH NARP 8.60 6.80 6.50 6.50 28.40 7.10
ARIF DEDI WIBOWOL 7.00 4.20 6.25 4.00 21.45 5.36 U
ARIF WIDDAYANTO L 7.40 4.20 5.50 4.75 21.85 5.46 U
AZIZ FERDIANTI P 7.20 5.60 4.75 4.75 22.30 5.58
BEKTI PRIYATNO L 8.20 5.40 4.75 5.50 23.85 5.96
BENI NUR HIDAYATL 8.80 5.80 5.25 4.75 24.60 6.15
CHOLIS SETIAWAN L 6.40 4.60 4.50 5.75 21.25 5.31 U
DANANG PANUNTUN L 7.80 6.80 6.50 6.00 27.10 6.78
DANIK P 8.60 9.60 7.25 7.75 33.20 8.30
DESI PURNAMI P 9.20 5.40 5.75 5.25 25.60 6.40
DEVI INDAH WULA P 8.20 6.00 4.50 5.50 24.20 6.05
DIKI DWI SANTOSOL 6.20 4.40 4.25 4.25 19.10 4.78 U
DWI HARDIYANTI P 9.20 8.20 4.00 8.50 29.90 7.48
EKO PRATOMO L 6.80 3.80 4.50 6.25 21.35 5.34 U
EKO YESY PRASETYL 6.80 4.80 3.25 4.75 19.60 4.90 U
ENITA ARIYANI P 8.20 6.60 4.75 6.00 25.55 6.39
ERLINA AFRIYANTIP 6.80 2.60 3.25 4.75 17.40 4.35 U
ERNA NOFIYANI P 8.00 6.40 4.50 6.25 25.15 6.29
ITA MIRNAWATI P 9.60 8.60 9.50 7.75 35.45 8.86
KURNIAWAN YULIANL 8.40 3.60 4.00 4.75 20.75 5.19 U
LIYA SUSANTI P 8.60 5.40 6.50 5.00 25.50 6.38
LUTHFY TAUFIQ A P 9.40 6.00 6.25 5.50 27.15 6.79
MARYANTI P 7.40 6.20 2.25 5.25 21.10 5.28 U
NOVA WULANDARI P 8.20 5.80 4.50 5.50 24.00 6.00
NUR FANA PUTRI P 8.40 7.80 5.25 6.50 27.95 6.99
NURI SETYAWAN L 6.40 4.40 3.00 4.50 18.30 4.58 U
RAHMATULOH ANGGIL 8.60 6.20 4.75 5.75 25.30 6.33
RETNO PAMUNGKAS P 8.60 5.40 5.75 5.50 25.25 6.31
RIDWAN DERY L 7.80 6.20 3.75 4.50 22.25 5.56 U
SEFA NUR FENDI L 8.00 6.00 4.25 5.50 23.75 5.94
SRI INDAH PU P 8.00 4.60 4.00 5.00 21.60 5.40 U
SUCI INDAH NURS P 8.60 4.80 4.00 4.75 22.15 5.54
SUGENG RIYADI L 7.40 5.20 3.00 6.25 21.85 5.46 U
SURYA ADHAM L 8.60 4.80 5.25 6.25 24.90 6.23
VERI MULATI P 7.80 8.20 4.50 6.00 26.50 6.63
WIBOWO LANGGENG L 9.20 6.40 5.00 5.00 25.60 6.40
WIDDI RAHAYU P 8.40 6.80 7.25 7.50 29.95 7.49
WISNU WARDANA L 8.00 6.60 5.00 7.25 26.85 6.71
ADI BERLA HIDAYAL 7.60 5.40 6.25 7.00 26.25 6.56
AFANDHI L 4.60 6.60 6.00 7.00 24.20 6.05
AGUS TRIASIH P 7.80 6.20 4.25 6.25 24.50 6.13
ANI WAHYUNI P 7.80 6.40 4.25 7.75 26.20 6.55
ANUNG AGUS TRIA L 8.20 6.80 6.25 7.00 28.25 7.06
APRI ANDRIYANI P 9.00 6.60 6.50 6.75 28.85 7.21
CANDRA HARLINA RP 9.40 8.60 6.00 8.50 32.50 8.13
DANIEL HARYO SAPL 5.00 5.00 5.25 4.75 20.00 5.00 U
DEDI SETIYAWAN L 9.00 6.00 6.00 7.00 28.00 7.00
DIAN HARYANTI P 9.20 8.20 6.75 6.50 30.65 7.66
EIKA NUR WAHYUNIP 8.20 5.60 3.75 6.00 23.55 5.89 U
ENDAH SRI WAHYUNP 8.40 5.80 5.50 7.50 27.20 6.80
EVI RUSMITA DEWIP 7.60 4.60 5.25 6.75 24.20 6.05
FAISAL ANES NUROL 6.60 6.80 5.00 5.75 24.15 6.04
FILIPHUS JOHAN DL 7.80 6.60 5.25 6.75 26.40 6.60
HANAFI SETIYO NUL 9.40 7.20 7.50 7.50 31.60 7.90
IKHSAN NURHARYADL 7.20 4.20 3.25 6.00 20.65 5.16 U
IKA DEFIYANTI P 9.00 6.60 6.50 8.00 30.10 7.53
MEY RINA HANDAYAP 8.00 8.40 6.50 8.25 31.15 7.79
NDARY SUSI SURYAP 6.20 5.40 5.25 6.00 22.85 5.71
NUR ROHMAT L 7.40 5.40 5.00 7.00 24.80 6.20
NUR VITA DWI UTAP 8.40 6.20 4.50 6.00 25.10 6.28
REYHAN PRADIPTA L 8.80 8.20 6.00 7.00 30.00 7.50
RICHA NOVI WULANP 8.40 6.00 4.75 5.50 24.65 6.16
RIZKA MUNAWAROH P 9.20 9.40 7.75 8.50 34.85 8.71
RUDIYANTO L 4.40 5.80 3.75 6.00 19.95 4.99 U
SANTI NURUL IDA P 7.80 4.80 3.00 5.00 20.60 5.15 U
SEPTIYAN DWI CAHL 7.20 6.80 3.25 6.25 23.50 5.88 U
SAPTIAN KRISTIADL 8.60 8.60 4.75 7.00 28.95 7.24
SITI SALAMAH DWIP 6.40 5.80 2.50 4.50 19.20 4.80 U
SRI MARYANTI P 8.60 7.40 8.75 7.25 32.00 8.00
SUGIRI L 6.00 6.60 4.25 5.75 22.60 5.65
SUYUDI L 8.40 8.40 5.75 7.75 30.30 7.58
TAKDIR NURCAHYO L 6.20 7.60 4.25 6.25 24.30 6.08
TESA WINDY RESTUP 9.00 8.20 7.25 6.75 31.20 7.80
TRI AFIANTO L 6.00 7.20 4.75 6.25 24.20 6.05
TRI RESTU ARDIYAL 7.60 8.20 6.25 8.00 30.05 7.51
WULAN INDRIYANI P 8.40 6.60 4.25 6.25 25.50 6.38
YASMI LATIFAH P 9.00 8.20 6.25 6.75 30.20 7.55
ZAKIYATUL MUSTAGL 8.20 7.20 5.25 6.00 26.65 6.66
ANGGER DARU WIRAL 6.40 5.60 4.50 6.25 22.75 5.69
ANJAR WIJAYANTO L 6.20 3.80 3.50 3.50 17.00 4.25 U
AYU KURNIAWATI P 7.40 4.20 4.50 4.75 20.85 5.21 U
AYU QURNIAWATI P 8.00 7.40 5.50 5.75 26.65 6.66
AYU TRIASIH P 8.40 6.00 8.00 5.50 27.90 6.98
DANU SUKACA L 8.60 7.20 6.00 6.00 27.80 6.95
DENI ARDIANTO L 6.20 4.40 3.25 4.00 17.85 4.46 U
DESSI DWI UTAMI P 7.80 4.80 3.50 4.00 20.10 5.03 U
DEWI MURNI SUWI P 7.80 6.20 4.00 5.25 23.25 5.81
DIANA PUJI LESTAP 9.00 6.60 6.00 7.00 28.60 7.15
DITA NUR RAHMAWAP 8.00 6.00 4.75 5.25 24.00 6.00
DODIK ARDIYAN L 8.40 6.60 6.00 5.75 26.75 6.69
EDWIN SETIAWAN L 8.80 6.20 5.00 7.00 27.00 6.75
ELSA NOVITA DEWIP 8.40 5.80 5.50 5.00 24.70 6.18
ENI PURWANTI P 7.80 4.60 7.00 7.25 26.65 6.66
FIRDAUS PRAMUDITL 8.60 6.00 5.25 4.25 24.10 6.03
HENDRI SETIAWAN L 8.00 6.40 6.00 5.25 25.65 6.41
IKA MEIWATI P 7.60 6.00 5.75 4.00 23.35 5.84
ISRO'UL LAILI MUP 6.80 6.00 3.50 5.00 21.30 5.33 U
LISTIANI ANGGRAIP 6.60 5.20 3.00 2.75 17.55 4.39 U
LISTI WULANDARI P 8.20 7.80 6.25 7.50 29.75 7.44
MUHAMMAD HAEDAR L 7.80 5.40 4.25 2.00 19.45 4.86 U
NARSIH P 7.60 6.60 3.50 6.25 23.95 5.99 U
NIKEN WIJAYANTI P 7.80 5.00 3.50 4.50 20.80 5.20 U
NURMALIA SISKA AP 7.60 7.40 4.00 6.25 25.25 6.31
NURUL NGAINI L 8.60 5.20 5.00 5.75 24.55 6.14
RIFA'I DAFIQ NURL 7.40 6.80 3.50 6.00 23.70 5.93 U
RISQY WAHYU BIML 6.00 5.40 4.50 6.00 21.90 5.48 U
RIRIN RINANTI P 8.80 7.20 6.50 6.75 29.25 7.31
SEPTIANA WINDIYAP 7.80 5.20 4.50 5.50 23.00 5.75
SIGIT PURWANTO L 6.00 6.40 4.25 6.00 22.65 5.66
SULISTIYANI P 7.00 6.00 5.25 3.25 21.50 5.38 U
SYARIF HIDAYATULL 6.40 6.40 3.25 5.25 21.30 5.33 U
WIMBA KORIHANIF L 8.60 6.20 4.25 6.00 25.05 6.26
157. YAYAH AMALIA P 6.60 6.00 3.50 5.00 21.10 5.28 U
158. YAYID SETIAWAN L 8.60 5.60 4.75 5.50 24.45 6.11
159. YUWITA SARI P 6.00 6.20 4.75 4.75 21.70 5.43 U
Keterangan :
1. U = Ulangan (artinya Anda belum lulus pada saat ujian utama dan harus mengulang) tanggal 17-20 Mei 2010
2. Pada hari Senin Tanggal 10 Mei 2010 Masuk Untuk Menerima Penjelasan dan Jadwal Ujian Ulangan.
3. Pesan bagi yang belum lulus : jangan Panik dan cemas,.... tetaplah bersemangat... kegagalan adalah sukses yang tertunda. Catatan : Boleh nangis tapi sekedarnya saja untuk melampiaskan kemarahan.
4. Bagi Yang sudah lulus, jangan sombong. betulkah itu semua karya anda...?
Jumat, 30 April 2010
MAPEL AGAMA DAN AKHLAK MULIA C ; Tak Lulus, Meski Nilai UN Bagus
YOGYA (KR) - Gara-gara mata pelajaran (Mapel) Agama dan Akhlak Mulia serta Kewarganegaraan dan Kepribadian yang masing-masing mendapatkan nilai C, siswa SMAN 9 Yogyakarta Jurusan IPS, Yondi Handitya (18) dinyatakan tidak lulus.
Padahal nilai Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (Usek) cukup memuaskan yakni 50,70 dan 49,53. Siswa ini diberi dua alternatif, yakni mengulang satu tahun atau mengikuti Kejar Paket C.
Merasa mendapatkan perlakuan tidak adil, Yondi melaporkan kasus ini ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Secara kronologis, Yondi di Kantor LBH, Kamis (29/4) menceritakan kejadian yang dialami saat dirinya kelas dua ia memakai kaos oblong ke sekolah. Karena diperingatkan oleh salah seorang guru, ia bermaksud meninggalkan sekolah.
Namun saat ia berjalan tiba-tiba pipinya ditampar oleh salah seorang guru dan secara spontan ia mengeluarkan kata-kata kotor (misuh). Meskipun sudah ada upaya damai yang kemudian sang guru meminta maaf kepada Yondi, namun ia merasa dibenci. �Di sekolah saya merasa dicing dan hal itu membuat saya tidak kerasan lalu akhirnya saya sering membolos,� terangnya.
Meski begitu ia tetap mengikuti UN, Usek serta pelajaran biasa. Begitu tiba pengumuman kelulusan, ia terkejut karena ada seorang guru yang mengantar hasil nilai ke rumah yang menyatakan tidak lulus. Berdasarkan Daftar Nilai Ujian, untuk UN Bahasa Indonesia 8,80, Bahasa Inggris 9,20, Matematika 8,75, Ekonomi 8,75, Sosiologi 7,20 dan Geografi 8,00. Begitupun dengan Usek, jumlah nilainya memenuhi standar kelulusan.
Direktur LBH Yogyakarta, M Irsyad Thamrin berujar pihaknya sudah mendatangi SMAN 9 namun tidak berhasil bertemu dengan kepala sekolah. Setelah itu ia berkirim surat untuk meminta penjelasan ketidaklulusan siswanya tersebut. �Dalam jangka waktu seminggu kalau SMAN 9 tidak memberikan tanggapan kami akan ajukan gugatan ke pengadilan. Surat tersebut juga kami kirim ke Disdikpora DIY,� jelasnya.
Ditemui terpisah, Kepala SMAN 9, Drs Hardja Purnama membenarkan ketidaklulusan siswanya tersebut. Keputusan itu diambil karena sudah sesuai dengan Prosedur Operasi Standar (POS) UN. Hardja menambahkan dalam POS UN disyaratkan kelulusan siswa harus memenuhi empat kriteria yakni lulus UN, Usek, mampu menyelesaikan seluruh mata pelajaran serta berkepribadian baik.
�Dalam aturan telah jelas pada kelompok mata pelajaran yang berhubungan dengan kepribadian, apabila mendapatkan nilai C dinyatakan tidak lulus,� tegasnya.
Mengenai track record siswa tersebut, Hardja menjelaskan sejak kelas 2 Yondi sudah bermasalah, seperti membolos hingga dua minggu berturut-turut tanpa keterangan dan memiliki kelakuan kurang terpuji. Ditambahkan siswa SMAN 9 memiliki kriteria batasan poin perlakuan negatif disekolah dengan batasan maksimal 101 poin. �Namun Yondi telah mengantongi angka 200 poin,� urai Hardja, seraya menambahkan pihaknya siap memberikan penjelasan pada LBH dan menerima Yondi di SMAN 9 apabila ia berniat mengulang satu tahun lagi.
Ketika dimintai komentar terkait dengan hal itu Ketua Dewan Pendidikan DIY, Prof Dr Wuryadi mengungkapkan, kelulusan siswa tidak hanya ditentukan dari nilai akademik, tapi juga akhlak dan budi pekerti siswa. Hal itu diperkuat dengan adanya PP No 19 Tahun 2005 tepatnya dipoin 2. Sehingga sekolah mempunyai kewenangan penuh untuk menentukan kelulusan siswa.
�Kalau dilihat secara sepintas kasus ini cenderung merugikan siswa. Kendati demikian saya berharap masyarakat bisa menyikapi persoalan ini secara bijak, sebab tujuan dari pendidikan tidak sekadar mencerdaskan siswa, tapi juga membentuk akhlak dan budi pekerti yang baik,� jelas Wuryadi. (1/Ria/R-4)-f
Diupload oleh : hans (-) | Kategori: Berita Koran Pendidikan | Tanggal: 30-04-2010 07:50
DIsadur dari Web Depag RI
Padahal nilai Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (Usek) cukup memuaskan yakni 50,70 dan 49,53. Siswa ini diberi dua alternatif, yakni mengulang satu tahun atau mengikuti Kejar Paket C.
Merasa mendapatkan perlakuan tidak adil, Yondi melaporkan kasus ini ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Secara kronologis, Yondi di Kantor LBH, Kamis (29/4) menceritakan kejadian yang dialami saat dirinya kelas dua ia memakai kaos oblong ke sekolah. Karena diperingatkan oleh salah seorang guru, ia bermaksud meninggalkan sekolah.
Namun saat ia berjalan tiba-tiba pipinya ditampar oleh salah seorang guru dan secara spontan ia mengeluarkan kata-kata kotor (misuh). Meskipun sudah ada upaya damai yang kemudian sang guru meminta maaf kepada Yondi, namun ia merasa dibenci. �Di sekolah saya merasa dicing dan hal itu membuat saya tidak kerasan lalu akhirnya saya sering membolos,� terangnya.
Meski begitu ia tetap mengikuti UN, Usek serta pelajaran biasa. Begitu tiba pengumuman kelulusan, ia terkejut karena ada seorang guru yang mengantar hasil nilai ke rumah yang menyatakan tidak lulus. Berdasarkan Daftar Nilai Ujian, untuk UN Bahasa Indonesia 8,80, Bahasa Inggris 9,20, Matematika 8,75, Ekonomi 8,75, Sosiologi 7,20 dan Geografi 8,00. Begitupun dengan Usek, jumlah nilainya memenuhi standar kelulusan.
Direktur LBH Yogyakarta, M Irsyad Thamrin berujar pihaknya sudah mendatangi SMAN 9 namun tidak berhasil bertemu dengan kepala sekolah. Setelah itu ia berkirim surat untuk meminta penjelasan ketidaklulusan siswanya tersebut. �Dalam jangka waktu seminggu kalau SMAN 9 tidak memberikan tanggapan kami akan ajukan gugatan ke pengadilan. Surat tersebut juga kami kirim ke Disdikpora DIY,� jelasnya.
Ditemui terpisah, Kepala SMAN 9, Drs Hardja Purnama membenarkan ketidaklulusan siswanya tersebut. Keputusan itu diambil karena sudah sesuai dengan Prosedur Operasi Standar (POS) UN. Hardja menambahkan dalam POS UN disyaratkan kelulusan siswa harus memenuhi empat kriteria yakni lulus UN, Usek, mampu menyelesaikan seluruh mata pelajaran serta berkepribadian baik.
�Dalam aturan telah jelas pada kelompok mata pelajaran yang berhubungan dengan kepribadian, apabila mendapatkan nilai C dinyatakan tidak lulus,� tegasnya.
Mengenai track record siswa tersebut, Hardja menjelaskan sejak kelas 2 Yondi sudah bermasalah, seperti membolos hingga dua minggu berturut-turut tanpa keterangan dan memiliki kelakuan kurang terpuji. Ditambahkan siswa SMAN 9 memiliki kriteria batasan poin perlakuan negatif disekolah dengan batasan maksimal 101 poin. �Namun Yondi telah mengantongi angka 200 poin,� urai Hardja, seraya menambahkan pihaknya siap memberikan penjelasan pada LBH dan menerima Yondi di SMAN 9 apabila ia berniat mengulang satu tahun lagi.
Ketika dimintai komentar terkait dengan hal itu Ketua Dewan Pendidikan DIY, Prof Dr Wuryadi mengungkapkan, kelulusan siswa tidak hanya ditentukan dari nilai akademik, tapi juga akhlak dan budi pekerti siswa. Hal itu diperkuat dengan adanya PP No 19 Tahun 2005 tepatnya dipoin 2. Sehingga sekolah mempunyai kewenangan penuh untuk menentukan kelulusan siswa.
�Kalau dilihat secara sepintas kasus ini cenderung merugikan siswa. Kendati demikian saya berharap masyarakat bisa menyikapi persoalan ini secara bijak, sebab tujuan dari pendidikan tidak sekadar mencerdaskan siswa, tapi juga membentuk akhlak dan budi pekerti yang baik,� jelas Wuryadi. (1/Ria/R-4)-f
Diupload oleh : hans (-) | Kategori: Berita Koran Pendidikan | Tanggal: 30-04-2010 07:50
DIsadur dari Web Depag RI
Langganan:
Postingan (Atom)